Di antara sekian banyak pilihan plafon untuk hunian, plafon kayu merupakan opsi terbaik karena mampu menghadirkan suasana yang berbeda. Rumah atau bangunan dengan plafon kayu terasa lebih hangat dan mewah.
Kendati harganya jauh lebih mahal dibanding plafon PVC, banyak pemilik rumah yang tetap memilih plafon kayu agar rumah tampak lebih elegan. Terdapat banyak keuntungan lainnya, yakni perihal kekuatan dan keawetannya.
Biasanya terbuat dari kayu keras seperti kayu ulin dan kayu jati, plafon kayu hadir dengan beragam pilihan desain dan warna yang bisa disesuaikan dengan selera. Meski menawarkan banyak keunggulan, perawatan plafon kayu perlu perhatian khusus. Yuk cari tahu cara merawat lambersering di artikel ini.
1. Jaga Kelembapan Udara
Agar usia pemakaiannya lebih lama, plafon kayu harus dijaga dan dirawat dengan cara menjaga kelembapan udara di dalam ruangan. Selain bisa membuat plafon kayu lebih awet, langkah ini juga bisa membuat keindahannya tetap terjaga. Apabila diperlukan, gunakan dehumidifier di dalam ruangan.
2. Hindari Paparan Sinar Matahari Berlebihan
Beberapa jenis kayu keras memiliki sifat mudah memuai, misalnya kayu kamper. Jika Anda menggunakan plafon kayu untuk hunian, sebaiknya hindari paparan sinar matahari langsung.
Hal tersebut bisa menyebabkan pemuaian pada kayu sehingga merubah bentuknya. Selain itu, paparan sinar matahari berlebih juga bisa membuat kayu berubah warnanya, sehingga mengurangi keindahan.
3. Bersihkan Dengan Rutin
Struktur bangunan seperti trap tangga kayu maupun plafon kayu memang butuh teknik khusus perihal perawatannya. Jika Anda menggunakan cara yang salah untuk membersihkan plafon, tidak menutup kemungkinan terjadi kerusakan pada permukaannya.
Bersihkan dengan rutin menggunakan cairan pembersih khusus agar jamur dan kotoran membandel bisa dengan mudah terangkat. Konsultasikan dengan spesialis perawatan kayu agar Anda mendapatkan rekomendasi produk pembersih terbaik untuk lantai kayu, papan tangga kayu, dan juga plafon kayu yang ada di rumah Anda.
Bersihkan secara perlahan menggunakan kain yang lembut. Anda juga bisa menggunakan alat sapu yang lembut agar plafon bebas dari debu dan kotoran. Untuk bagian yang tinggi, gunakan sapu yang telah dilapisi dengan lap lembut di bagian ujungnya. Usap setiap permukaan plafon dengan hati-hati.
4. Periksa Plafon Secara Berkala
Meski bisa awet dan berumur panjang, plafon kayu juga tetap berpotensi mengalami kerusakan. Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk melakukan pengecekan secara berkala perihal tanda-tanda kerusakan, seperti perubahan bentuk, retak, atau adanya serangga.
Jika ditemukan salah satu dari tanda kerusakan tersebut, segeralah lakukan perbaikan. Anda bisa memperbaikinya sendiri jika memungkinkan, atau memanggil ahli perawatan kayu agar hasilnya maksimal.
5. Finishing Ulang Plafon Kayu
Yang tak kalah penting dalam perawatan plafon kayu ialah melakukan finishing ulang. Apalagi jika warnanya sudah memudar atau terdapat banyak kotoran yang sangat membandel, langkah yang bisa ditempuh ialah melakukan finishing ulang.
Tujuan finishing ulang flapon kayu ialah agar tampilannya lebih menawan. Selain itu, hal ini juga membantu menghilangkan kotoran membandel yang menempel di plafon. Finishing ulang juga kerap dilakukan untuk atap sirap sebagai salah satu upaya perawatan.
Gunakan jasa seorang ahli agar hasilnya sesuai yang diharapkan. Sebab, orang awam mungkin kurang paham cara melakukannya. Jika tidak dilakukan dengan benar, proses finishing ulang plafon kayu bisa saja merusak plafon itu sendiri.
Dengan segala keunggulannya, plafon kayu jadi opsi favorit banyak pemilik rumah dan arsitek. Meski kayu dikenal kuat dan awet, tetap saja diperlukan perawatan khusus agar usia pemakaiannya bisa lebih panjang.