Atap genteng hadir dalam berbagai pilihan desain dan material. Bagi Anda yang ingin memiliki hunian dengan nuansa mewah nan elegan, atap sirap ulin bisa jadi pilihan sempurna.
Jika bosan dengan atap metal atau atap tanah liat, rumah Anda bisa tampil beda dengan atap genteng dari material kayu. Memang belum cukup populer di kalangan awam, namun kayu atap sudah umum digunakan untuk bangunan mewah.
Kenalan Dengan Atap Sirap Ulin
Atap sirap merupakan penutup atap yang dibuat dari bilahan kayu berbentuk persegi panjang. Salah satu ujungnya berbentuk lancip, oval, atau persegi. Atap sirap terbuat dari kayu berkualitas, biasanya merupakan kayu Kalimantan yang dikenal kokoh dan tahan cuaca.
Sirap menjadi salah satu opsi genteng bangunan yang mampu menghadirkan nuansa berbeda. Awalnya atap sirap dipopulerkan oleh masyarakat Kalimantan, namun kini penggunaannya sudah menyebar ke daerah lain karena desain dan tampilannya yang unik.
Bahan pembuatan atan sirap biasanya kayu jati atau kayu ulin. Belum banyak orang yang mengenal kayu ulin. Padahal penggunaannya sudah cukup umum untuk bangunan maupun perabotan.
Kayu ulin disebut juga sebagai kayu besi. Bukan tanpa alasan, panggilan ini didasari karena kayu ulin sangat kuat baik di darat maupun di air. Kayu ulin tidak mudah lapuk dan keropos, serta tahan terhadap cuaca.
Karakteristik kayu ulin ialah seratnya yang sangat padat. Hal inilah yang membuatnya lebih berat dibanding jenis kayu lainnya.
Selain digunakan untuk genteng, struktur bangunan, serta perabot, kayu ulin juga kerap digunakan untuk melapisi lantai. Lantai kayu ulin tampak lebih estetik dan menarik, dan seringkali ditemukan di villa, cafe, hunian, maupun bangunan komersil lainnya.
Mengapa Harus Atap Sirap Kayu Ulin?
Atap sirap kayu ulin maupun kayu jati merupakan pilihan terbaik bagi Anda yang ingin hunian tampil beda dan lebih elegan. Kelebihan atap sirap tak hanya soal estetika, namun juga perihal daya tahan dan kekuatannya.
Atap sirap lebih tahan gempa karena tersusun dari bilahan kayu yang berat. Genteng atau atap sirap menjadi pilihan rangka atap terbaik berkat kekuatannya baik dari goncangan maupun cuaca yang cukup ekstrim.
Jika cuaca sangat panas, ruangan dengan atap sirap akan tetap terasa sejuk meski tak menggunakan AC atau pendingin ruangan. Hal ini karena atap sirap mampu memantulkan kembali hawa panas dari paparan sinar matahari, sehingga tak mengalirkannya ke dalam ruangan.
Kayu ulin juga dikenal tahan terhadap serangga. Penggunaan atap sirap kayu ulin bisa sampai ratusan tahun, karena tak perlu khawatir mengalami kerusakan akibat rayap atau serangga.
Penggunaan Atap Sirap di Indonesia
Dengan semua kelebihannya, jangan heran jika harga atap sirap tergolong lebih tinggi dibanding atap biasa. Namun manfaat yang diperoleh setara dengan nominal yang Anda keluarkan. Ketahanannya juga bisa mencapai ratusan tahun jika dirawat dengan baik, sehingga merupakan investasi terbaik masa depan agar bangunan awet dan panjang umur.
Atap sirap kayu ulin banyak digunakan untuk:
- Tempat ibadah seperti pura, mesjid, dan gereja.
- Bangunan bersejarah seperti museum kuno, keraton, pasar tradisional.
- Akomodasi wisata seperti hotel, vila, bungalow, maupun resort.
- Cafe dan restoran.
- Rumah tinggal pribadi dengan gaya arsitektur modern.
Bangunan-bangunan di atas sangat mengedepankan estetika dan keindahan. Sehingga penggunaan atap sirap menjadi hal yang sangat krusial karena memberi kesan mewah bahkan sejak pandangan pertama.
Penutup
Jika Anda berniat untuk membangun hunian pribadi atau tempat komersil dengan tampilan yang modern nan estetik, atap sirap ulin sangat kami rekomendasikan. Kendati harganya cukup tinggi, atap sirap ulin menjadi pilihan investasi terbaik untuk bangunan.