Sejak berabad-abad silam kayu telah menjadi simbol kemewahan bagi bangunan. Memilih material kayu untuk bangunan adalah investasi terbaik masa depan karena jenis kayu tertentu memiliki kekuatan dan keawetan yang unggul.
Penggunaan kayu keras bagi konstruksi bangunan bisa bertahan hingga ratusan tahun lamanya jika dirawat dengan baik. Alasan inilah yang membuat material kayu jadi pilihan favorit masyarakat.
Kayu juga menawarkan keindahan abadi karena tampilan dan warnanya yang tak mudah pudar. Di antara sekian banyak pilihan kayu terbaik, sudahkah Anda mengenal apa itu kayu kruing? Yuk simak informasi selengkapnya di artikel ini.
Pengertian Kayu Kruing
Kayu kruing merupakan kayu yang diperoleh dari pohon keruing, pohon yang banyak tersebar di Asia Tenggara, terutama Indonesia. Indonesia merupakan rumah bagi berbagai jenis kayu keras, termasuk kayu ulin dan kayu bengkirai.
Kayu kruing asal Indonesia sangat terkenal di pasar internasional. Hal ini dikarenakan kualitasnya yang lebih unggul sehingga nilai jualnya pun bisa lebih tinggi.
Selain digunakan untuk konstruksi bangunan, kayu kruing juga banyak digunakan untuk perabot. Perabot yang terbuat dari kayu kruing memiliki tampilan klasik nan elegan.
Ciri-Ciri Kayu Kruing
Bagi Anda yang belum familiar dengan kayu kruing, pasti cukup kesulitan untuk mengenalinya. Kayu bisa dikenali lewat warna, serat, dan tekstur permukaannya.
Kayu kruing memiliki warna coklat kemerahan dengan serat lurus yang halus. Permukaannya agak licin dan terkadang lengket. Seratnya sangat padat sehingga membuatnya kuat dan awet.
Kayu kruing juga memiliki aroma damar yang sangat khas, meskipun aromanya tak terlalu kentara seperti kayu kamper. Aroma kayu kruing sangat menenangkan, tak heran kayu ini cocok dipilih untuk perabot hunian.
Kelebihan dan Kekurangan Kayu Kruing
Kayu kruing merupakan kayu keras yang banyak digunakan untuk bahan bangunan, termasuk untuk lantai kayu dan lambersiring. Ada sejumlah kelebihan yang membuatnya unggul dan jadi pilihan favorit, antara lain:
1. Termasuk Jenis Kayu yang Awet
Keawetan kayu kruing tergolong kelas III, cukup awet digunakan selama belasan hingga puluhan tahun lamanya. Makin baik perawatannya, kayu kruing bisa lebih awet dan lebih panjang umur.
Tingkat keawetannya setara kayu meranti dan kayu mahoni, namun memiliki tingkat kekerasan yang nyaris setara kayu jati. Hal inilah yang membuatnya cocok dipilih untuk konstruksi bangunan.
2. Kuat dan Padat
Kayu kruing tergolong kelas I dan kelas II perihal kekuatannya. Kayu ini juga akan dengan mudah merekat apabila direkatkan menggunakan lem atau sekrup.
Kekuatan kayu kruing hampir sejajar kayu jati, meskipun masih lebih kuat kayu jati. Dari segi keawetan, kayu jati dan kayu ulin memang lebih unggul. Kendati demikian, kayu kruing bisa jadi opsi alternatif mengingat harganya yang juga lebih ekonomis dari dua kayu keras tersebut.
3. Tidak Tahan Lembap dan Rayap
Kayu kruing tidak cocok digunakan untuk area luar karena sifatnya yang tidak tahan lembap. Jika terlalu sering terpapar cuaca ekstrim, kayu akan mudah lapuk dan keropos.
Selain itu, kayu ini juga tidak tahan terhadap rayap, sehingga harus ada perlakuan khusus agar kayu bisa kuat dari serangan serangga. Oleh sebab itulah pemilik rumah harus benar-benar memilih penempatan kayu kruing, sebaiknya hindari penggunaan luar ruangan seperti untuk decking outdoor.
Perawatannya pun harus diperhatikan dengan seksama. Kayu kruing memiliki tingkat medium. Namun jika dirawat dengan baik bisa tahan puluhan tahun lamanya.
4. Proses Pengolahan yang Cukup Sulit
Pengolahan kayu kruing perlu perlakuan khusus karena kayu ini cukup sulit diolah. Sebelum kayu bisa dijadikan material untuk perabot maupun konstruksi, kayu harus melalui berbagai proses pengolahan yang cukup panjang.
Itulah beberapa informasi seputar kayu kruing. Bagi Anda yang tertarik untuk memiliki hunian elegan nan eksotis, bisa pertimbangkan kayu kruing untuk konstruksi hunian.