Konstruksi bangunan dari material kayu sudah jadi pilihan primadona sejak ratusan tahun silam. Meski zaman telah beralih dan peradaban kian maju, eksistensi kayu untuk material bangunan tetap dipertahankan berkat manfaat dan keindahannya.
Salah satu jenis kayu solid yang sangat populer sebagai material konstruksi bangunan ialah kayu ulin. Kayu ulin Kalimantan disebut juga sebagai ironwood, karena karakteristiknya yang sangat kuat bagaikan besi.
Jika Anda tertarik untuk membuat hunian dengan elemen kayu di dalamnya, yuk simak terlebih dahulu informasi seputar apa itu kayu ulin pada penjelasan berikut ini.
Sekilas Tentang Kayu Ulin
Di habitat aslinya (pulau Kalimantan), kayu ulin merupakan kayu terkuat. Tak heran jika kayu Kalimantan ini diberi gelar kayu besi, karena kekuatan dan ketahanannya yang sangat unggul.
Kayu ulin banyak digunakan oleh masyarakat Kalimantan untuk membangun rumah di wilayah perairan. Karakteristiknya yang kuat dan tahan air maupun rayap membuatnya tahan hingga ratusan tahun lamanya meski dibangun di daerah rawa.
Hampir semua bagian rumah terbuat dari kayu ulin. Atapnya terbuat dari bilahan kayu ulin, yang umum disebut atap sirap kayu ulin. Lantai maupun dinding juga terbuat dari kayu ulin.
Tak hanya banyak digunakan untuk konstruksi bangunan, kayu ulin juga sering digunakan untuk bantalan rel, lambung kapal, pancang dermaga, serta konstruksi jembatan.
Kayu ulin juga sangat tahan terhadap cuaca. Penggunaannya cocok untuk dalam maupun ruangan, di lingkungan kering maupun berair. Pohon ulin sendiri memiliki tinggi mencapai 50 meter dengan diameter hingga 120 cm.
Pemanfaatan Kayu Ulin untuk Konstruksi Bangunan
Kayu ulin merupakan kayu yang multifungsi. Bagi masyarakat suku dayak, pemanfaatan kayu ulin sudah ada sejak dahulu, sebelum masuknya zaman teknologi.
Untuk konstruksi bangunan, kayu ulin cocok digunakan untuk atap karena sangat kuat dan tahan cuaca. Atap sirap ulin juga bisa memantulkan panas sehingga membuat ruangan di bawahnya tetap terasa sejuk meski cuaca sedang ekstrim, membuatnya menjadi salah satu pilihan rangka atap terbaik.
Kayu ulin juga banyak digunakan untuk decking (lantai area outdoor). Decking ulin tak hanya indah dan estetik, namun sangat kuat dan awet karena ulin memiliki sifat tahan air dan tahan rayap. Tak peduli meski area tersebut sering diguyur hujan, atau bahkan dibangun di lingkungan berair, decking kayu ulin akan awet dan tahan lama.
Selain untuk atap maupun decking, kayu ulin juga populer digunakan untuk flooring (lantai area indoor). Lantai kayu ulin tak cuma kuat dan tahan lama, tampilannya juga sukses memberi kesan mewah nan elegan. Kayu ulin memiliki serat yang padat dengan warna yang cantik.
Warna kayu ulin berbeda-beda tergantung jenisnya. Kayu ulin tando memiliki warna coklat kemerahan, mampu memberi kesan natural dan elegan bagi hunian. Selain itu, ada juga kayu ulin tembaga yang berwarna kekuningan, warnanya sedikit lebih cerah dari ulin tando.
Jika Anda ingin warna yang lebih gelap, kayu ulin lilin adalah jawabannya. Terakhir, ada kayu ulin kapur yang berwarna coklat muda, cocok dipadukan dengan furnitur berwarna senada.
Tak sampai di situ saja, kayu ulin juga memiliki aroma yang khas. Sehingga jika digunakan di dalam ruangan, kayu ulin akan menebarkan aroma yang membuat rileks dan tenang. Maka tak heran jika kayu ulin banyak digunakan di vila maupun resort, tempat dimana orang-orang ingin santai dan rileks.
Penutup
Sekian informasi tentang kayu ulin serta pemanfaatannya untuk konstruksi bangunan. Memilih kayu ulin untuk bangunan merupakan investasi jangka panjang yang memberi banyak keuntungan. Tak cuma unggul dalam estetika, kayu ulin juga bisa berumur sangat lama. Manfaat yang diperoleh sebanding dengan harga kayu ulin yang bernilai tinggi.